Masyarakat Adat Dayak Geram, Tutup Kegiatan PT. IUC Di Lokasi Sakral Piyuyan Dan Gunung Lumut

oleh -640 views
oleh

Muara Teweh – PT. IUC kembali berulah di areal Sakral Piyuyan, Penyentau Lumut pasalnya perusahaan diduga diam-diam menggarap kembali areal tersebut diatas. Senin, 23/05/2023.

Karena ulah PT. IUC Masyarakat Adat yang tergabung dalam ” Piyuyan Memanggil” sontak membuat masyarakat adat geram dan melakukan pemasangan larangan di beberapa titik sakral.

Koordinator aksi, Mamanto menyampaikan aksi dilakukan karena pihak PT. IUC diduga telah beberapa kali melanggar dan menggarap areal yang dianggap sakral oleh Umat Kaharingan.

” Padahal seperti yang telah kita ketahui dari turun temurun bahwa Piyuyan, Penyentau dan Gunung Lumut adalah area yang sakral. Bahkan bukan hanya bagi umat Kaharingan, tapi bagi Orang Dayak yg mendiami das Barito, Kaltim dll. Karena meyakini bahwa Leluhur mereka bersemayam disana”, Papar Mamanto.

“Dalam Aksi ini kami menutup Akses ke Piyuyan dan Penyentau, selain itu kami juga telah memasang larangan adat di beberapa titik, yang mana benda larangan tersebut berupa Piring Putih, Pohon Sawang, Sampatung dan Akar kayu yang membentang” ucapnya kepada awak media.

Mamanto juga menyampaikan harapannya agar pemerintah jangan diam saja.

“Saya berharap Pemerintah segera turun tangan, jangan diam saja. Pemerintah seyogyanya melindungi hak masyarakat. Pemerintah harus berani menutup kegiatan pihak swasta yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap lokasi lokasi sakral dan lokasi adat yang diakui masyarakat adat Dayak” Tambah Mamanto didampingi puluhan warga lainnya.

Diakhir rilisnya, Mamanto menyatakan apresiasinya terhadap investor yang masuk ke wilayah Bariro Utara.

“Kami sangat mengapresiasi pihak swasta, investor yang menanamkan modalnya di wilayah ini. Tetapi investor yang menghormati lokasi lokasi sakral kami.” Kata Mamanto tegas.

Redaksi

** Media ini belum melakukan konfirmasi ke pihak PT. IUC karena tidak ada akses.

No More Posts Available.

No more pages to load.